Sabtu, 20 November 2010

Konsep Data


Pendahuluan

Data adalah fakta dan angka yang tidak sedang digunakan pada proses keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Sedangkan informasi adalah sekumpulan data yang telah diambil kembali, diolah, dan digunakan untuk kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar peramalan dan pengambilan keputusan. Dengan kata lain, data adalah bahan mentah informasi.

Pembahasan

Disini saya akan mencoba membahas konsep data yang mencakup hirarki data, pengaksesan data, pemrosesan data, peranan database dan DBMS.
1.      Model basisdata hierarki (hierarchical database)
Sistem basisdata hierarki merupakan konsep model basisdata yang tertua, tidak ada kepastian kapan konsep ini mulai digunakan. Model ini berupa suaty tree dengan relasi Parent Child Relationships dengan hubungan satu-banyak (1-N).
Struktur dasar basisdata hierarki :
  • Kumpulan record-record yang secara logika terorganisir seperti struktur pohon dari atas ke bawah (berbentuk hirarki). Model ini banyak digunakan pada saat awal komputer database mainframe. Sistem ini banyak digunakan pada tahun 50-an dan 60-an, yang banyak digunakan oleh bank dan lembaga asuransi pada masa itu.
  • Lapisan paling atas bertindak sebagai induk/root dari segmen yang tepat berada di bawahnya dan lapisan bawah tidak bisa memiliki lebih dari satu root.
  • Segmen yang berada di bawah dari suatu segmen lainnya merupakan anak dari segmen yang ada di atasnya.
  • Struktur pohon mewakili urutan hierarki dari media penyimpan pada ko mputer.
Keuntungan :
  • Secara konseptual model basisdata ini sederhana.
  • Keamanan basisdata lebih baik
  • Kebebasan data
  • Integritas data dalam satu tree lebih baik
  • Basisdata skala besar lebih efisien
Kerugian :
  • Sistem lebih rumit
  • Kekurangan pada kebebasan structural
2.      Pengaksesan Data
Sistem berkas atau Pengarsipan yaitu suatu sistem untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan data dari file tertentu dan organisasi file yang digunakan. Sistem akses adalah cara untuk mengambil informasi dari suatu file
Pengersipan dan akses adalah :
Cara untuk membentuk suatu arsip / file dan cara pencarian record-recordnya kembali
Sistem berkas dan Akses adalah system pengorganisasian, pengelolaan dan penyimpanan data pada alat penyimpanan eksternal dengan organisasi file tertentu. Pada system berkas dan akses penyimpanan data dilakukan secara fisik.

3.      Penyimpanan Data

Secara umum, media penyimpanan sekunder dibagi atas 2 jenis, yaitu (1) Serial (sequential) access storage device (SASD), dan (2) Direct access storage device (DASD). SASD memiliki prinsip kerja seperti sebuah kaset lagu, yaitu jika kita akan merekam atau mendengarkan lagu, maka lagu kedua akan didahului lagu pertama, dan seterusnya. DASD memiliki prinsip kerja seperti sebuah CD lagu, kita tidak perlu menyetel lagu pertama jika ingin mendengarkan lagu ke dua.

Penyimpanan data di dalam sebuah media penyimpanan tidak dilakukan sembarangan karena suatu saat data yang telah disimpan itu akan diambil kembali (retrieve) dan akan diolah. Karenanya, dalam proses penyimpanan data dikenal pula istilah alamat (address). Pemakai kini tidak perlu pusing-pusing lagi memikirkan di mana alamat sebuah data di simpan di suatu media penyimpanan, semua sudah diatur oleh sistem operasi yang ada di setiap komputer. Namun demikian, pada teknik pengalamatan mutlak, pemakai boleh mendeklarasikan sendiri di alamat mana data tersebut akan di simpan. Sulitnya, bila ada seribu data yang sudah dimasukkan, maka ia harus tahu di mana alamat suatu data ketika ia akan mengolahnya.

Data yang disimpan di suatu media penyimpanan juga perlu diorganisasikan agar sesuai dengan teknik atau cara pengolahan data yang akan dilakukannya kemudian. Ada 4 teknik dasar pengorganisasian data, yaitu (1) Sequential, (2) Relative, (3) Index Sequential, dan (4) Multi key.

Andaikan kita memiliki sekumpulan lagu di suatu media penyimpanan dan kita mau mendengarkannya, maka teknik sequential seperti kita menyetel lagu lewat kaset, relative, seperti menggunakan CD, index sequential seperti MP3 (mencari sebuah kata dalam kamus), dan multi key kita dapat memilih lagu baik berdasarkan judul, atau nomor urut, atau nama penyanyinya (beberapa kemungkinan yang dapat memilih lagu secara langsung pada lagu yang ingin didengarkan, medianya tidak dapat dicontohkan).

4.      Pemrosesan Data
Pemrosesan data adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini sering menggunakan komputer sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi. Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi sebagai produk keluaran.
5.      Peranan Database
Basis data adalah kumpulan dari konsepsi basisdata yang biasanya mewakili struktur dan relasi data yang terdapat pada suatu basis data. Peranan sebuah model basisdata adalah tempat dimana data atau suatu metodologi untuk menyimpan data. Kita tidak dapat melihat model basisdata tetapi kita dapat melihat algoritma yang digunakan oleh model basisdata tersebut.
Ada 2 macam model basis data :
·         Model konseptual
Model konseptual terfokus kepada representasi basis data secara alam logika. Model ini lebih memperhatikan tetang apa yang disajikan dibanding dengan bagaimana cara menyajikannya.
·         Model Implementasi
Ditekankan pada Bagaimana cara data disajikan pada basis data atau Bagaimana struktur data diimplementasikan.
6.      DBMS (Database Management System)
Sistem manajemen basis data), atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna.                                      
Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan.     Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya.
DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan masnipulasi data secara lebih mudah. Sebelum adanya DBMS maka data pada umumnya disimpan dalam bentuk flatfile, yaitu file teks yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menimpan data dalam bentuk flat secara langsung. Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti file passwd. File passwd pada umumnya hanya igunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari 1000 orang. Selain dalam bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun demikian metode ini masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
1. Performance yang idapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
5. Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.

Referensi





Manajemen Sumber Informasi dalam CBIS


Pendahuluan

CBIS merupakan model dari sistem penolahan infromasi dan data, bagaiman input-proses-output-storage yang lebih dikanal dengan IPOS digunakan dalam penolahan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh ,manajer startegis, mereka yang berapa pada tingkat/level atas. Tugas mereka adalah menetukan keputusan . CBIS merupakan konsep penolahan data menggunakan komputer, data diinput, diolah, menghasilakan keluaran, serta disimpan untuk melakukan pemanggilan kembali data yang pernah ada, komputer sebagai dasar dari konsep CBIS.  Untuk  pengaploikasian konsep CBIS dibutukan sumber daya materi berupa teknologi serta SDM yang ahndal karena CBIS meruoakan konsep berkelanjutan, berbagai tindakan manajerial juaga harus dilakukan untuk menjaga CBIS ini beroperasi dengan maksimal, tetap menjaga kegiatan manajerial dalam lingkup CBIS merupakan hal wajib bagi seorang ,manajer. CBIS merupakan konsep lanjutan dengan nafas yang sama  yaitu: SIM(Sistem Infrormasi Manajemen)

Pembahasan

Penjelasan terhadap komponen-komponen yang masuk oada runag lingkup CBIS, diantaranya:
Manajemen Sumber Infromasi
Bagaimana suatu perusahan melakukan kegiatan  manajemen, membangun, mengolah memlihara sistem. Hal pertama yang dilakukan adalah penerapan pada sumber dari sitem infromasi itu sendiri tau yang dikenal dengan IRM(Information Resource Manajemen) manajemen terhadap sumber informasi, orang-orang pada bagian ini merupakan akar dari  data-dta sumber yang dilaoh menjadi infromasi yang lebih bernilai. Orang-orang yangterkait dengan lingkup ini diantaranya adalah Eksekutif puncak bagian komputer, CIO(Chief Informatio Officer).

Model
Model berupakan bentuk abstraksi dari tujuan yang ingin dicapai serta aktivitas dalam pemecahan masalah. Bebrapa bentuk model yang terdapat pada CBIS merupakan kumpulan sistem-sitem yang albih kecil dikenal dengan subsitem memiliki bentuk masing-masing, untuk tiap sub sistem mereka salaing berhubungan satu sama lain untuk mancapai suatu tujuan yang telah terknsep. Bebrapa bentuk model dari subsistem CBIS, yaitu:
1. Model Fisik merupakan gambaran real/ bentuk yang nyata dari subsitem CBIS, semisalkan: komputer, media penyimpanan, komputer(memilki subsitem yang lebih kecil dengan tujuan komputasi data).
2. Model Naratif adalah bentuk dari komponen yang dapat digambarkan berupa instruksi lisan, lekat dengan subjek dari CBIS, atau user itu sendiri.
3. Model Grafis merupaknan bentuk simbol berupa kumpulan titik-titik yang membentuk garis serta menjadi sebuah objek visual.
4. Model Matematis merupakan model yang masuk dalam komponen CBIS berupa operasi-operasi matematis, model ini umumnya cenderung apada kegiatan pemrosesan data/manipulasi data, seperti halnya membuat data statistik, laporan penjualan, laporan pendapatan.
Penggunan model memudahkan melakukan analisi dimasa mendatang. Menjelaskan tujuan, maslah serta tindakan dapat menggunakan model-model penyelesaian diatas.

Syarat-syarat Infromasi
Beberapa hal yang menetukan suatu infromasi layak atau tidaknya digunakan, diantaranya adalah
  1. Relevansi: Infromasi memiliki keterkaitan yang lebih lekat dengan masalah atau kondisi yang sedang dihapi.
  2. Ketepatan: proses awal sampai akhir dalam membentuk infromasi harus lah akurat dengan objek yang sedang dianalisis.
  3. Tepat waktu: infromasi dapat dikirim dan diterima saat kondisi yang sedang diatasi, infromasi yang sudah usang atau tidak tepat waktu dalam pengkomunikasiannya dapat dikategorikan infrormasi itu hanya sebagai masukan /data masukan, semisal: Anda memberikan infromasi tentang kenaikan syarat masuk perkuliahan diman perkuliahan sudah dimulai.
  4. Kelengkapan: elemen-elemen atau kandungan yang membentuk suatu infromasi dapat dijelaskan dan dibuktikan dengan jelas.
Database
Database merupakan kumpulan file-file, kegiatan yang terkait dengan objek database yaitu  manajemendata. Manajemendata merupakn bagian manajemen infromas utuk melakukan uptodate data-dat yang digunakan baik organisasi/perusahaan. Data akan bernilai apabila maliki sifat berikut: data dapat diambil kembali/restore, diolah, disediakan utuk orang dengan batas waktu.
Komponen-komponen yang digunakan dalam pengolahan data:
  1. Rangkaian file data:  merupakan file data yang memiliki keterkaitan secara logil,/ pangkalan data.
  2. Perangkat lunak: merupakan kumpulan instruksi pada komputer yang dugunakan untuk pengolahan data, kumpulan instruksi itu diterjemahkan dalam bahasa biner untuk menghasilak ouput pada komponen fisik, yang dapat ditangkap dengan pancaindera
  3. Infromasi manajemen merupakan keseluruhan dari kegiatan mengolah dat menjadi infromasi diantaranya adalah administrator pangkalan data, pemberian wewenang dakam pengaksesan data dapat menentukan aktivitas yang dilakukan oleh user. Prosedur pangkalan data, konsep yang digunakan untuk melakukan IPOS, perangkat lunak datapiranti instruksi pengolahan data, perangkat lunak yang umum digunakan dan sering kita temui seperti Microsofrt Office(Merupakan paket dari pengolaha data berbagai tipedata), wordstar, openoffice, lotus, dsb.
Konsep Data dan Susunan Data
Dimaksudkan untuk memudahka dalam proses manipulasi data, seperti pencarian, penolahan serta penyimpanan kembali, pengaksesan data terbagi atas 2 macam yaitu direct dan sequebtial. Paking efektif untuk pengaksesan data dimasa sekarang adalah direct akses, atau akses secara langsung efiseiensi dalam menetukan data yang diolah, hanya  membuat sruktur data yang hierearkis untuk setiap atribut data.
Bebarapa bentuk dari file:
  1. File Induk : rekaman yang relatif permanen berisikan informasi statistik, identifikasi dan historis. Dipakai sebagai suatu sumber referensi atau pencarian kembali. Co/ : File Personalia, File Persediaan.
  2. File Transaksi/ File Perincian : kumpulan rekaman yang menguraikan transaksi perusahaan. Dikembangkan sebagai hasil pengolahan transaksi penyiapan dokumen transaksi. Dipakai untuk meremajakan file induk. Co/ : File faktur penjualan, file pesanan pembelian, file perusahaan skala gaji.
  3. File Laporan : catatan yang disarikan dari data dalam file induk menyiapkan suatu laporan. Co/ : File laporan untuk pajak yang ditahan, file laporan pelanggan yang menunggak pembayaran, file laporan untuk analisa ketrampilan pegawai.
  4. File Penyortiran : suatu file kerja berisi rekaman yang harus diurut. File ini bisa berupa file asli salinan file asli salinan file transaksi, file induk atau file laporan.
Beragam betuk dari susunan fila yang digunakan dapat dikategorikan menjadi bebrapa macam bentuk dengan tujuan memudahkan penciptaan dan pemeliharaan file sertamenyadiakan sarana pencarian rekaman.

Kontribusi CBIS

Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
a. Penghematan waktu (time saving),
b. Penghematan biaya (cost saving),
c. Peningkatan efektivitas (effectiveness),
d. Pengembangan teknologi (technology development),
e. Pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).

Penutup

Kesimpulan
Penggunaan CBIS merupakan pengembangan konsepmdari SIM, komputer merupakan dasr dari kegiatan manajemen dan pengambilan keputusan untuk suatu organisasi tau perusahaan, kemapuan kompuetr sejalan denga perkambanaga teknologi telah terbentuk berbagai tipe file yang lebih spesifik, hingga log dari aktifitas pengolahan data, bukan haynya log untuk pengaksesan data secra manual , misalkan membuat laporam surat masuk-surat keluar dsb.
Komputer sebagai komponen SIM yang paling efektif untuk organisasi mapupun perusahaan dengan skla menengah. Kompuetr menjadi dasar sistem informasi dalam bidang ekonomi(sesuia dengan tema  tugas bulan Oktober), pengolahan data matematis dapat ,dikerjakn atau diselesaikan dengan menggunakan model matematis, termasuk juga dalam membut laporan statistik mengunakan banyak data denagn metode matematis yang beragam. Laporan itu dapat disajikan denag mi=odel grafi lebih simple dibanding dengan tampilan angka-angka. Membentuk CBIS yang terintegrasi dalam segala bidang akan memudahkan dalam mengakses infromasi. Mixing CBIS dengan jaringan internet akan lebih mudah dalam proses manajerial.

Saran
Penggunaan CBIS memiliki kekurangan  untuk  keputusan yang sifatnya respektif, butuh waktu l;ama untuk menginstruksikan keputusan pada personel karena sifat organisasinya yang fromal, sistematis, kaku tidak begitu fleksibel, tidak semua keputusan yang yang diperincikan secara matang dapat berjalan dengan mulus dengan tingkat ketidakpastian atau timbul masalah yang tidak terduga itu minimaal, untuk menghandel dengan mencari keputusan alternatif yanf yang repsktif sulit untuk mengkomunikasikan kepada sistem yang dirancang sistematis.
Bentuk organisasi hierrarki atau bertingkat membutuhka jalaur yang panjang untuk menginstruksikan kepada personel lain dalam organisa, waktu akan semakin terbuang untuk membuat rekap keputusan, perlu adanya pengembangan lanjut dan pemutakhiran sistem CBIS yang lebih kompeten dan fleksibel. Apa yang saya ungkapkan bahwa tidak semua keputusan yang diperinciakan secra matang dengan matematis, serta statistika kondisi dimasa lampau, untuk menghasilkan  keputusan dengan rasio kegagalan minimal akan berhasil, itu hanya hitungan angka, Tipping Point serta The Black Swan dalah buku acuan Saya untuk menyatakan kritik dan saran.
Untuk menghandle kemungkinan yang disebut “black Swan” konsep CBSI belum amp mengaplikasikannya. Karena keputusan tersebut sifatnta subjektif, lebih kepada manajemen sebagai seni, dibanding manajemen sebagai metode.

Referensi

·         http://www.google.co.id/

Sistem development lifecycle (SLDC)

Pendahuluan 

SDLC didefinisikan oleh Departemen Kehakiman AS sebagai sebuah proses pengembangan software yang digunakan oleh systems analyst, untuk mengembangkan sebuah sistem informasi. SDLC mencakup kebutuhan (requirement), validasi, pelatihan, kepemilikan (user ownership) sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi, analisis, desain, implementasi, dan perawatan software. 

Pembahasan

Software yang dikembangkan berdasarkan SDLC akan menghasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efisien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan lebih lanjut. SDLC merupakan pendekatan sistematis untuk memecah kan masalah yang terdiri dari beberapa tahapan. Tiap-tiap tahapan dapat terdiri dari beberapa langkah berikut:
· Konsep software – mengidentifikasi dan mendefinisikan kebutuhan akan sebuah sistem baru.
· Analisis kebutuhan – menganalisis kebutuhan informasi dari pengguna akhir sebuah sistem.
· Desain arsitektural – membuat blueprint desain berdasarkan spesifikasi utama, seperti hardware,software, pengguna, dan sumber data.
· Coding dan debugging – membuat dan memprogram sistem.
· Pengujian sistem – mengevaluasi fungsionalitas sistem aktual, dalam hubungannya dengan fungsionalitas yang diharapkan.

*Langkah-langkah dalam SDLC
Tidak ada langkah baku dalam SDLC, tapi ketujuh langkah di bawah merupakan life cycle yang paling sering digunakan oleh para software developer profesional.
1) Studi kelayakan.
Dilakukan oleh software developer dengan mempelajari konsep sistem yang diinginkan oleh pihak manajemen, apakah sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem yang ada sekarang. Biasanya, dalam tahap ini diputuskan untuk meng-update sistem yang ada, atau menggantinya dengan yang baru.

2) Analisis.
Pengguna dan software deve loper bekerjasama mengumpulkan, mempelajari, dan merumuskan kebutuhan-kebutuhan bisnis.
3) Desain.
Pada langkah ini dilakukan pembuatan blueprint sistem. Di dalamnya termasuk penyesuaian dengan arsitektur telekomunikasi, hardware, dan software untuk pengembangan lebih lanjut, serta membuat model sistem menciptakan model graphical user interface (GUI), database, dan lainlain.
4) Pengembangan.
Di sini, barulah para programmer melakukan coding untuk menerapkan desain kedalam sistem yang sesungguhnya, membuat program, dan menyiapkan database.
5) Pengujian.
Setelah sistem berhasil dikembangkan, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sistem telah sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna. Dalam tahap ini, juga dilakukan debugging dan penyesuaian-penyesuaian akhir.
6) Implementasi.
Pada tahap ini, software yang telah diuji siap diimplementasikan kedalam sistem pengguna. Pembuatan user guide dan pelatihan juga dilakukan dalam tahap ini.
7) Perawatan.
Perawatan dimaksudkan agar sistem yang telah diimplemantasikan dapat mengikuti perkembangan dan perubahan apapun, yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya. Help desk untuk membantu pengguna, serta perubahan yang dianggap penting dapat dilakukan terhadap sistem dalam tahap ini. Jika memperhatikan langkah-langkah di atas, coding dan debugging yang selama ini menjadi pekerjaan utama software developer, hanyalah dua dari tujuh tahapan dalam SDLC. Di luar kedua langkah tersebut, SDLC lebih banyak berkutat pada urusan manajemen (non-teknis), yang mungkin kurang mendapat perhatian dari pada software developer.
  
Gambar Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Penutup

Kesimpulan
SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.

Saran
Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem

Referensi
·         http://www.google.co.id/
·         http://www.ask.com/
·         http://www.bing.com/
           http://ie.widyatama.ac.id/index.php/tag/system-development-life-cycle/